Rabu, September 05, 2012

LUBANG DIDALAM HATI

Ku tatap pria dihadap ku saat ini. Andai seperti ini saja, melihat hanya cukup melihat,
sesekali bertatap dan tersenyum.
Hanya sebagai orang asing saja yang bertemu dimikrolet.
"Kiri ya bang.." salah satu penumpang disebelahku membuyarkan pikiranku
sesaat yang sedang berandai merubah keadaan.


Lalu pria dihadapku seketika mendekatiku dan berpindah duduk disebelahku.
"Jam berapa nda?" pria itu bertanya padaku.
Aku hanya menunjukkan jam tangan pemberiannya yang melingkar ditangan sebelah kananku.
Pria itu melirik jarum jam lalu kembali melihat kearah luar jendela.
Menikmati terpaan angin.
Aku pun kembali kepada fikirku. Dan tetiba melamun ke saat-saat dimana kali pertama kami menjadi sangat dekat.
"Bener lo cinta sama dia? Sudah yakin memilih hidup bersamanya?' Ada pertanya berkali-kali didalam hati.
Sesekali memperhatikannya diam-diam yang terlihat serius memperhatikan setiap jalan yang dilalui.
"Ahh, sudah sejauh ini.. Tidak mudah" gumam hati. Lalu pandanganku pun ikut keluar jendela, membiarkan angin mengacak rambutku. Terlintas teringat lagu letto - lubang hati.
"Tak pernah aku menyesali yang ku punya. Tapi, kusadari ada lubang dalam hati.
Ku cari sesuatu yang mampu mengisi lubang ini. Ku menanti jawaban apa yang dikatakan oleh hati"
perasaan dilemaku pun bersenandung.
Pria berkulit hitam manis itu melihatku dan tersenyum manis, lalu mengenggam tangan kananku. Ya, aku memang mengakui menyukai mata dan hidung mancungnya.
"Apakah itu cinta, apakah itu cita? Yang kan mengisi lubang didalam hati.."Lirik lagu ini menemani suasana hati. Mengulas kembali perasaan. Mengingat siapapun yang pernah singgah.
Atau.. Mengingat pada perasaan yang tak sampai. Ah, rindu masih mencarikah? Biarlah perjalanan pulang membawanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar